WELIN KUSUMA,PRIA KELAHIRAN MAKASSAR DENGAN PERAIH GELAR AKADEMI TERBANYAK DI INDONESIA

Biasanya,orang menempuh jalur di perguruan tinggi mendapatkan gelar sarjana hanya sampai 4 atau 5 gelar.Lalu bagaimana dengan seseorang yang memiliki gelar akademik sebanyak 29 gelar? Pria tersebut bernama Welin Kusuma.Di usianya yang baru 36 tahun,dia sudah mengantongi 29 gelar akademik.Wow luar biasa bukan?.Welin Kusuma mendapatkan 29 gelar yang terdiri dari 11 gelar S1,3 gelar S2,dan 15 gelar profesi. Bila ditulis gelarnya maka akan menjadi Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, SAkt, SIkom, SIP, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, Aff.WM, BKP, QWP, CPHR, ICPM, AEPP, CBA, CMA, CPMA, CIBA, CBV. Welin Kusima lahir di Makassar,Sulawesi Selatan,dan besar di Kendari,Sulawesi Tenggara.Pria keturunan Tionghoa ini mengaku memang hobi belajar.Saat lulus SMA tahun 1999 di Kendari,Welin memilih kuliah di universitas swasta di Surabaya.Di sana dia menjalani kuliah di beberapa jurusan di kampus yang berbeda namun pada waktu yang bersamaan. Saat semester 5 dia juga mengambil kuliah di tempat lain.Dalam satu waktu, bisa beberapa kampus dan jurusan yang berbeda.Dia mengambil jurusan teknik, ekonomi,hukum,dsn statistika. Begitu lulus dari satu kampus,Welin masih menjalani kuliah di kampus lain. Begitu seterusnya selama 18 tahun.Welin juga bekerja sambil kuliah. Soal membagi waktu,Welin mengaku tak kesulitan karena kelas yang diambilnya biasanya malam hari.Ada juga kuliah yang melalui pertemuan online. Pada April 2012 yang lalu,Welin mendapatkan rekor MURI sebagai peraih gelar multidisiplin terbanyak.Kala itu Welin masih berusia 31 tahun,dia meraih 8 gelar S1,3 gelar S2,7 gelar profesional, totalnya 18 gelar multidisiplin. Selain sukses di akademik,Welin juga sukses di dunia kerja.Saat ini dia berkerja di salah satu perusahaan rokok terkenal di Surabaya.Dia juga mengambil kerja sampingan sebagai konsultan pajak.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL MAHALNYA UANG PANAI SUKU BUGIS MAKASSAR

Gambar
Di daerah Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis Makassar,terdapat tradisi unik dalam sebuah pernikahan.Salah satu tradisi yang sampai sekarang masih dilestarikan adalah uang panai’ yaitu sejumlah uang yang diberikan oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita yang merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap norma dan strata sosial seseorang.U ang panai’ sebenarnya bukanlah mahar yang diberikan calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita melainkan digunakan sebagai uang adat namun sudah dianggap sebagai kewajiban dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak atau keluarga. Uang panai’untuk menikahi seorang wanita Bugis-Makassar terkenal tidak sedikit jumlahnya.Tingkat strata sosial wanita serta tingkat pendidikannya biasanya menjadi standar dalam penentuan jumlah uang panai’. Sehingga ketika calon mempelai wanita adalah keturunan darah biru,maka uang panai’ akan berpuluh-puluh juta,ratusan bahkan sampai milyaran. Begitupun jika tingkat pendidikan ca...
Baca selengkapnya

TOBALO,SUKU KULIT BELANG DARI SULAWESI SELATAN

Gambar
Suku To Balo adalah suku yang terdapat pada pegunungan Bulu Pao yang terbentang luas melintasi wilayah Kabupaten Barru dan Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi selatan sejak ratusan tahun lalu.Suku To Balo mempunyai tampilan kulit yang tidak seperti masyarakat lain pada umumnya. Mereka mempunyai kulit yang unik pada semua bagian tubuh.Setiap Bayi yang terlahir pasti akan mempunyai kulit yang belang atau dalam bahasa Bugis disebut "Balo" orang dari keturunan kelompok ini mempunyai rupa kulit tidak lazim sekujur tubuh khususnya kaki,badan,serta tangannya dipenuhi dengan bercak putih.Sementara tepat ditengah dahi mereka,bercak itu juga terpampang hampir membentuk segitiga.Oleh karena itu nama kelompok mereka di kenal juga sebagai To Balo, TO bermakna orang, dan Balo bermakna belang,jadi bila di artikan to balo bermakna Manusia belang. Kelainan yang di idap oleh Masyarakat suku To Balo bukanlah penyakit akan tetapi pembawaan gen.Namun, penduduk setempat meyakini seba...
Baca selengkapnya